MALULAH KAMU KEPADA ALLAH SWT

September 1, 2011





Malu menurut pandangan agama, satu perkara yang mencegah kita dari melakukan sesuatu yang buruk dan mendorong kita melakukan sesuatu yang baik.


Banyak hadith-hadith Rasulullah SAW yang menjelaskan tentang sifat malu ini. Dari Imran bin Hushain, Nabi SAW bersabda yang maksudnya: "Rasa malu tidak datang kecuali dengan membawa kebaikan."


Pada hadith yang lain, Nabi SAW bersabda yang bermaksud : "Malulah kamu kepada Allah dengan malu yang sebenarnya." 
Kami menjawab, " Ya Rasulullah, Alhamdulillah kami merasa malu kepada Allah."
Rasulullah SAW bersabda lagi : "Bukan begitu! Sesungguhnya rasa malu kepada Allah dengan rasa malu yang sebenarnya ialah engkau menjaga kepalamu apa yang dikandungnya, menjaga perutmu apa yang didalamnya dan hendaklah engkau ingat pada kematian dan cubaan."


"Barangsiapa yang mengiginkan akhirat, maka ia harus meninggalkan perhiasan dunia, dan barangsiapa yang telah melakukan demikian, maka dia malu kepada Allah dengan malu yang sebenarnya."


Dari Abu Hurairah , Nabi SAW bersabda maksudnya : " Malu itu sebahagian dari iman, dan iman itu berada dalam syurga, sementara kata kotor dan buruk sebahagian dari sia-sia, dan sia-sia itu sebahagiannya berada dalam neraka."


Dari Umamah Nabi SAW bersabda maksudnya : " Rasa malu sedikit bercakap (yang disertai dengan banyak perbuatan) adalah dua cabang dari keimanan, sedang kata-kata kotor dan banyak bicara (tanpa serta perbuatan) adalah dua cabang dari kemunafikan."


Hadith-hadith yang di atas adalah diriwayatkan Muslim, Bukhari, Abu Dawud dan Ahmad.


Adapun bunyi lengkapnya adalah sebagai berikut : "Dari Ibnu Mas'ud r.a dari Nabi SAW yang bersabda maksudnya : " Sesungguhnya di antara perkataan kenabian yang  terutama yang di dengar manusia ialah : " Jika engkau tidak malu , maka lakukan apa engkau mahu."


Erti Hadith ini ialah bahawa jika seseorang kehilangan rasa malunya maka dia telah kehilangan nuraninya dan apa yang telah menjadi pengawas dan menjaga dirinya. Dengan itu. dia pun akan kehilangan sopan santun dan malu dari dirinya.


"Dengan begitu dia pun akan melakukan segala kemungkaran dan dosa besar yang dia inginkan. Setelah kehilangan rasda malunya, tidak ada lagi yang mencegahnya dari melakukan perbuatan dosanya. Pada saat yang sama, sabda Rasulullah SAW ini juga merupakan satu bentuk peringatan dan ancaman.


Ini sebagaimana ingatan Allah SWT yang berbunyi : " Perbuatlah apa yang kamu kehendaki." Surah Al-Fushilat: 40.


Pada ayat yang lain Allah juga berfirman dengan nada ancaman : " Maka barangsiapa yang ingin beriman maka berimanlah, dan barangsiapa yang ingin kafir maka biarlah ia kafir." Surah Al-Kahfi: 29.


Begitulah penting sifat malu bagi diri seseorang. Kalau sudah hilang sifat malu, akan hilanglah segala-galanya. Beringatlah kita!

0 comments:

Post a Comment

a story of an old woman and the prophet Muhammad SAW~